Artikel

Membangun Relasi, UPT Perpustakaan Menghadiri Acara Seminar Internasional

  • Di Publikasikan Pada: 08 Jun 2023
  • Oleh: Admin

Sebagai bentuk komitmen dalam pengembangan kualitas layanan perpustakaan serta membangun jejaring kerja sama dengan mitra global, UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surabaya berpartisipasi dalam seminar internasional yang bertemakan “Global Trends Shaping the Future of Post-Pandemic Libraries”. Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh penerbit ternama Elsevier dan dihadiri oleh pustakawan serta akademisi dari berbagai negara di Asia.

Kehadiran dua orang pustakawan dari UPT Perpustakaan dalam seminar ini bukan hanya sekadar partisipasi, namun juga menandakan bahwa UPT Perpustakaan UM Surabaya terus aktif membangun relasi profesional, termasuk dengan vendor internasional seperti Elsevier. Hal ini menjadi langkah penting dalam upaya peningkatan kualitas layanan, penyediaan sumber daya informasi mutakhir, serta pembaruan wawasan dan kompetensi tenaga pustakawan di era digital pasca pandemi.


Seminar Dua Hari dengan Narasumber Internasional

Seminar ini berlangsung selama dua hari, dengan lokasi acara yang berpindah dari Sheraton Surabaya Hotel & Towers pada hari pertama (Embong Malang No. 25-31, Surabaya) ke Ruang Teater Timur Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Kampus Pakuwon City (Kalisari Selatan No. 1, Surabaya) pada hari kedua.

Hari pertama diawali dengan sambutan dari Omar Malik, Regional Director Elsevier SEA, dan Mariyah, selaku Director Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI). Pembukaan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara penerbit ilmiah dan institusi pendidikan tinggi dalam merancang masa depan perpustakaan yang adaptif dan relevan.

Sesi materi pertama dibawakan oleh Gwen Evans, Vice President Global Library Relations Elsevier, dengan topik utama “Global Trends Shaping the Future of Post-Pandemic Libraries”. Dalam paparannya, beliau menyoroti transformasi teknologi informasi, perubahan perilaku pengguna, dan pentingnya peran perpustakaan dalam mendukung pembelajaran jarak jauh serta akses terbuka terhadap pengetahuan.

Selanjutnya, Dharma Gustiar Baskoro, Director of Library dari Universitas Pelita Harapan Jakarta, menyampaikan materi berjudul “Redefining the Role of Indonesian University Libraries Post-Pandemic”. Beliau menekankan perlunya redefinisi fungsi perpustakaan sebagai ruang kolaborasi, pusat literasi digital, dan penggerak inovasi akademik di kampus.

Acara dilanjutkan dengan sesi panel diskusi yang mengangkat tema “The Evolving Role of Librarians in the Digital World”. Panel ini menghadirkan para pemimpin dan praktisi perpustakaan dari lima negara, yaitu:

  • Lee Cheng Ean (Chair, Singapore Alliance of University Libraries),

  • Luki Wijayanti (Senior Lecturer, Library and Information Science, Universitas Indonesia),

  • Prof. Dr. Mohd Shahir Shamsir Omar (Vice President, Innovation and Technology Managers Association Malaysia),

  • dan Pn. Mazmin Mat Akhir (Chief Librarian, Universiti Malaysia Perlis).

Diskusi ini menggali lebih dalam mengenai peran strategis pustakawan dalam era digital, mulai dari pengelolaan data riset hingga peningkatan literasi informasi masyarakat kampus.

Materi ketiga bertajuk “Playing with Numbers: Mapua University Library’s Steps on Ranking, Research, and Results” disampaikan oleh Kimberly Ann Soria, Director of Library Mapua University, Filipina. Ia berbagi strategi perpustakaan dalam mendukung pemeringkatan universitas dan publikasi ilmiah.

Sedangkan materi keempat yang dibawakan oleh Madam Zaharah binti Abd Samad, Chief Librarian Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, mengangkat studi kasus bertema “The Library as an Enabler For TVET Digital Learning”, khususnya pada fakultas teknik. Materi ini menggarisbawahi bagaimana perpustakaan dapat menjadi penggerak utama dalam pembelajaran berbasis teknologi di institusi pendidikan vokasi.

    

Hari Kedua: Menjalin Hubungan Penerbit dan Perpustakaan

Hari kedua yang berlangsung di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya difokuskan pada satu materi utama, yaitu “Developing Relationships Between Libraries and Publishers” yang kembali disampaikan oleh Gwen Evans. Dalam sesi ini, dibahas bagaimana perpustakaan dan penerbit dapat membangun sinergi dalam menyediakan konten berkualitas, aksesibilitas yang lebih luas, dan keberlanjutan langganan jurnal ilmiah di tengah keterbatasan anggaran pasca pandemi.

Kegiatan hari kedua ditutup dengan library tour di perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang berlokasi di lantai 4. Kunjungan ini menjadi ajang berbagi inspirasi dalam penataan ruang, layanan informasi, dan digitalisasi koleksi.

   

Meningkatkan Kompetensi dan Jejaring Internasional

Partisipasi UPT Perpustakaan dalam kegiatan internasional seperti ini diharapkan tidak hanya meningkatkan wawasan pustakawan terhadap tren global, namun juga memperkuat posisi perpustakaan sebagai pusat pengetahuan strategis di lingkungan universitas. Keterlibatan aktif dalam forum semacam ini juga membuka peluang kerjasama dengan lembaga internasional, meningkatkan visibilitas institusi, dan tentunya mendorong terwujudnya perpustakaan masa depan yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global.

UPT Perpustakaan UM Surabaya berkomitmen untuk terus memperluas kapasitas pustakawan dan menyediakan layanan terbaik bagi sivitas akademika melalui kolaborasi, inovasi, dan pembelajaran berkelanjutan.